Halaman

Rabu, 17 Oktober 2012

Dicari, Dirangkai, Ditemukan


Hahha...
Beberapa waktu terakhir ini ego saya meningkat dan meningkat.
sampai akhirnya... ya, anti-sosial saya sepertinya kambuh lagi.
Tak ada yang salah memang, kecuali saya sendiri.
Dear Allah,
bukannya meragukan, dan bukannya merasa tak cukup dengan Engkau.
Tapi kadang ada rasa ingin punya seseorang yang paham benar.
Sahabat? Hahha.... lagi-lagi tak nyaman menyebutnya.
Teman dekat. Nah, ini lebih enak dikatakan.
Mungkin saya yang terlalu banyak menuntut.
Kalau saya tak bilang, tak kan ada yang paham.
Tapi, ada beberapa hal yang terlalu sulit untuk dikatakan, terlalu malu, terlalu gengsi, terlalu remeh rasanya.
Untuk beberapa hal kadang saya ingin "dicari". Tak hanya sekedar cukup dengan apa yang saya katakan...
Hm... ingin sedikit "tidak dipercaya". Ya, saya ingin dicari.
Beberapa orang bilang saya terlalu rumit.
Sebenarnya tidak juga.
Kalaupun memang begitu, saya ingin ada orang yang dengan senang hati menyusuri labirin yang ada dalam diri saya.
"Menemukan" saya yang saat ini mungkin masih tertutup sebagian.
Beberapa kali saya menyebar sesuatu. "'petunjuk" mungkin kalau ini  mengenal saya adalah "teka-teki".
Makanya, kadang saya ingin "dirangkai". 
Hahha...
Tapi memang tak memaksa sama sekali.
semua ada waktunya, ada pemerannya. Toh kalau bukan kalian, saya sama sekali tak keberatan.
:D
Seperti yang saya selalu ulang dalam hati :
"Saya mampu menunggu selama apapun. selama saya punya Allah, saya cuma perlu percaya kalau Dia akan menghadiahi saya waktu dan orang yang tepat"
Orang yang mampu bersabar dengan segala kerumitan dalam diri saya yang ia temukan.
Yang mampu membaca saya tanpa perlu melihat atau bertanya.
Yang mampu mendengar saya tanpa perlu saya bersuara.
Mungkin belum sekarang, mungkin belum dengan orang yang saat ini saya kenal.