Halaman

Kamis, 29 September 2011

Rasanya ga penting

aku punya caraku, seperti kamu punya caramu.
ahh.. berulang kali aku menulis kalimat ini. mungkin yang sebenarnya ingin aku sampaikan adalah bahwa aku masih ingin berlari.
bertahan dengan cara sendiri, bukan berarti hilang dan mengisolasi diri. sederet nama ada dalam daftar kunjung blog. tulisan sederhana yang enak dibaca. ahh... aku cemburu.

sepertinya aku masih kurang membaca.
atau ini masalah hati?

Senin, 19 September 2011

My Precious Family, Precious Memory

jadi teringat lebaran tahun ini.
Mobil abi rusak, dan keluarga aku ini (termasuk umi-abi) jumlahnya 9 orang. Dengan 3 remaja putri, 1 remaja putra tanggung, dan 3 anak kecil.

liburan kali ini, seperti liburan biasanya selalu ada kegiatan jalan-jalan sekeluarga. lagipula, jarang-jarang kami kumpul lengkap begini, soalnya dua pesantren, satu kuliah. dengan ga adanya mobil, seharusnya itu jadi hambatan. tapi, ga ada kata "hambatan"
akhirnya kami berangkat dengan naik bajaj, model kendaraan yang udah jarang ada di indonesia kayanya. tapi masih lumayan bannyak di tepatku. jakarta pusat.
dengan muatan yang begitu banyak, akhirnya kami terbagi jadi 2 bajaj. kubu umi yang isinya aku dan 2 adekku yang SMA (plus) 1 adek perempuankku yg lagi sakit gigi. dan satu lagi kubu abi yang isinya 2 adek laki-laki aku sama 1 adek perempuan aku yang kecil.



keluarga besar?
hahha, mungkin juga.

terus tiba-tiba aku jadi keinget jaman SD, waktu itu abi belum punya mobil. aku masih 4 bersaudara. 3 perempuan, (alm) adek laki-laki. hari itu, kita sekeluarga mau pergi dari depok ke jakarta, ke tempat nenek. karena belum ada mobil, dan entah karena hal apa ga bisa naik motor (atau belum ada, aku lupa). akhirnya kita berangkat ke jakarta naik metro mini.
dan emang kejadian setelah itu kocak banget kalo dipikir sekarang. itu si keneknya dodol banget, si abi belum sempet naik dan metro mininya udah keburu jalan. jadi kita pergi ke jakarta 2 kloter. abi naik angkutan yang lewat berikutnya.
dan jaman itu belum ada yang namanya handphone. ya udahlah, yang namanya harapan tuh bener-bener harapan. berdo'a mudah-mudahan ga selisih jalan.

kalo dipikir sekarang, itu bukannya ngenes. tapi malah jadi so sweet. mungkin kenangan-kenangan kaya gitu itu yang bikin keluarga makin ngerasa keluarga.

dulu pas masih SMP sama SMA aku emang sempet juga ngerasa malu jalan sama anak-anak kecil segerombolan gini. tapi, seiring waktu, malah jadi biasa aja. bangga malah. ngerasa jadi keluarga yang kompak. si bocah juga sekarang udah jarang banget bertingkah malu-maluin.
entah gimana pandangan orang. yang penting adalah keluarga bisa saling paham, kenal, dan akrab.

mungkin jarang ada keluarga kaya keluarga aku, yang meskipun jumlah keluarganya ada 10 orang, dari umi-abi, kakak yang kuliah, sampe adek yang masih TK. ga seramai yang dikira kok. biasa aja. tapi, kalo ada kesempatan kumpul, umi selalu manfaatin waktu yang ada. entah sekedar makan bareng di PizzaHut, entah nonton di XXI, entah pergi karaoke bareng, entah nginep di villa, entah jalan-jalan ke tempat rekreasi atau outbond. apa aja. yang penting ada waktu rihlah pas liburan. ada waktu kumpul di luar rumah pas anggota keluarga lengkap.

kata umi, hal kaya gini cuma bisa terealisasi kalau perempuannya kreatif dan punya inisiatif. Laki-laki itu mendukung dan mengakomodasi. Yah, begitulah, persisnya aku lupa.
makanya, surga itu di bawah telapak kaki ibu, khan?
^^

mungkin, ada hikmahnya juga mobil abi rusak lebaran ini.
entah untuk aku, atau abang bajaj yang dengerin celotehan kita di bajaj.
hehhe..

-that's why I love her so much-

--Perpus Kampus--

Kamis, 15 September 2011

Fajar Pagi Ini

hubungan dengan tuhanmu, mintalah langsung kepadaNya,
sebenarnya ada sedikit sesak saat melihat fajar pagi ini,
"Masya Allah! kesiangan lagi."
dengan setengah sadar langsung lompat dari kasur dan ambil wudhu.
ini sudah hetigakalinya dalam seminggu ini. tak usah ditegur pun sudah cukup sesak rasanya.
"Apa Allah marah?" batin saya.
sampai siang ini pun berbicara malas saja rasanya. mungkin Allah ingin menegur saya. terus pikiran itu berulang-ulang mengitari kepala saya. pikiran-pikiran negatif seakan berebut ingin mengambil bagian.

saya diam. membiarkan semua pikiran itu mengendap. menepis yang menjatuhkan, menghapus yang membuat suudzon orang lain. menyimpan yang diperlukan.
hingga akhirnya saya mendapat satu kesimpulan,
"mungkin Allah tengah menyinggung saya, mungkin Allah tengah memanggil saya"
sudah beberapa kali mata saya menangkap sosok mungil itu di lemari, sosok yang biasa saya bawa kemana-mana. tapi memang sudah beberapa hari ini tak saya baca meski kerap kali tertangkap mata.

Sepertinya saya mesti membaca bait-bait cinta itu lagi..

Astaghfirullah..
dan Bismillah

Rabu, 14 September 2011

Kumohon, Bahagialah....

tersenyumlaah...
kalau sudah jangan luka lagi, aku bahkan tak tahu kenpa, tapi setiap kali aku tahu kau rapuh, aku juga sesak. mungkin aku lebih rapuh, tapi, aku tak bisa menafikkan bahwa hal yang paling kubenci adalah melihat binar pada matamu hilang.
tersenyumlah, aku bahkan tak sanggup membayangkan bahwa kau sedang terluka.

tersenyumlah, sudah itu jangan terjatuh lagi.
aku tak ingin kau kembali ke tempat yang buatmu luka. jangan mengemis.
hey! lihat langit dan mentari yang bersinar di atas sana.
ini bukan tentang rassaku, ini tentang kamu!
tatap mentari yang bersinar di atas sana, kembangkan senyummu. berjalanlah dengan penuh harap, dan jangan mengemis kepada perempuan manapun.
entah kau mengerti atau tidak. ini tentangmu! sekali lagi, ini entangmu, bukan tentang rasaku! kau bahkan boleh menganggap aku telah mati. apa saja.
tapi jangan rapuh, jangan kembali ke tempat yang buatmu luka, ada lebih banyak orang yang menunggumu, kau tahu itu.
jangan mengejar-ngejar seperti itu...
jangan rapuh...

aku hanya tak mampu melihatmu luka.

Selasa, 13 September 2011

Can't even forget you

masih juga gabisa sepenuhnya lepas dari galau ini. asiik.. hahha..
gue juga bingung, orang lain mah udah ganti berkali-kali objek galau nya, sementara gue masih berusaha ngebersihin hati "sebersih-bersihnya" dari nama dia.
orang udah nangis, jatuh, ketemu orang lain lagi, bahagia, jatuh lagi, demen lagi.
sementara gue? satu prang aja belum beres-beres. padahal orang itu juga udah jadian lagi, udah putus lagi, dan galau lagi. dan gue? meski ga berharap sama sekali buat balikan, tapi tetep aja kadang ada kangen, ada rasa pengen ketemu, atau yang paling sederhana pengen ngobrol lagi sama dia, ketawa dan entah apa yang diobrolin.
kadang.
gue patah, gue nangis emang ga lama.
tapi, bekasnya tinggal di hati gue sampe sekarang.
wow!
hampir setahun ternyata, kalau ga salah hitung, ini udah bulan ke-11, dan gue masih ga bisa sepenuhnya lupa sama orang itu.
ini cuma kangen, bukan pengen balikan!

kalo kesannya gue menafikkan hati sendiri, yah, terserah..
mungkin bener juga.
can't even forget you, but don't wanna be with you anymore.
just a little complicated

not a promise


yeah,mungkin memang pada nyatanya tak ada satupun yang bisa berjanji tentang hati. entah kemana ia akan melangkah, seringkali tak sama dengan yang direncanakan. sekuat apapun kita bilang "tidak", tapi hati memang terlalu rapuh, perlahan ia akan mulai melangkah kepada "iya".
seharusnya saya mengerti itu. hufft... okelah, setiap manusia memiliki jalannya sendiri-sendiri. ini keegoisan. tapi, bukannya saya tak pernah mengatakan apa-apa. saya hanya mengatakan, pada akhirnya jalan mana yang ditempuh, adalah haknya untuk memilih.
biarlah, toh kita sudah bukan anak kecil lagi.
ada yang bilang, itulah fungsi sahabat, memberi tahu, kalau memang ia memilih hal yang berbeda, itulah haknya. dan kalau suatu hari dia bahagia, sudah seharusnya saya bahagia. dan jika pada akhirnya akan ada sedikit atau banyak airmata, sudah semestinya pula saya menjadi bahunya, menjadi penyangganya, mendukungnya. untuk itulah peran saya di sini untuknya. mematikan keegoisan, dan utamanya tak kan mengatakan : "kan sudah saya bilang"

kita kupu-kupu cahaya yang sudah selayaknya mengembara. mengumpulkan serpih sinar kenangan, yang akan membuat indah puzzle hidup kita. sederhana saja.

*10 hari jelang ultah TimMy, have a nice sleep.