Halaman

Minggu, 27 Februari 2011

Hanya Ingin Pantas


Aku... hanya ingin menjadi pantas bagimu..
maaf, mungkin aku memang jauh dari makna "wanita" yang mampu mengayomi. yang begitu pandai mengerjakan pekerjaan rumah. yang begitu anggun, hati-hati, dan lembut. aku juga tak secantik atau semanis wanita yang hadir dalam hidupmu. entah itu figuran, numpang lewat, atau sempat singgah.

aku begitu malu sesungguhnya tentang hal itu. merasa begitu tak sempurna dari apa yang kau harapkan selama ini.

tapi, sebelum aku bertemu denganmu. dalam diam, aku begitu ingin menjadi pantas bagimu.
namun, aku begitu pemalu dan minder. hingga tak cukup berani menunjukkan keinginan ini pada mereka yang telah terlanjur melihatku "tak bisa apa-apa" sebagai perempuan.

sungguh, aku hanya ingin menjadi pantas bagimu.
sebab itu aku akan mencoba. belajar tentang apa yang belum jua kutemui keasyikkan di dalamnya.
sebab itu aku berusaha menahan, meski sesekali tebersit rasa ingin dimanja sebagaimana gadis sekarang pada umumnya.

aku hanya ingin menjadi pantas bagimu.
karena itu aku ingin hati ini bisa lupa tentang mereka yang pernah ada dan goreskan rasa.

aku hanya ingin menjadi pantas bagimu.
melihatmu sebagai dirimu. orang yang memang untukku.

aku hanya ingin menjadi pantas bagimu.
hingga cukuplah aku yang hadir dalam retinamu.
meski saat itu kita tak bertemu.

aku hanya ingin menjadi pantas bagimu.
seperti Siti Khadijah dan Nabi Muhammad,
seperti Pak Habibi dan Bu Ainun,
seperti orangtuaku.

aku hanya ingin menjadi pantas bagimu.
Pantas bagi semangat juangmu,
Pantas bagi rasa sayangmu,
Pantas bagi pesonamu,
Pantas bagi ke-bapak-an mu.

aku hanya ingin menjadi pantas bagimu.
maka aku hanya ingin mampu berlari lurus,
menuju titik cahaya dalam hidupku

aku hanya ingin menjadi pantas bagimu,

Langit yang Sama


langitmu masih sama khan?

dalam sayup malam,
sesekali terdengar desir angin.
lembut...
hampir tak terdengar..

tapi bersamanya,
kutitipkan berjuta asa,
dalam setiap detik yang singgah di inderamu.


tak hanya langit,
aku mengukir cerita dalam setiap kerlip bintang..
masih tentangmu.

dalam sunyi..

aku lebih menyukainya begitu.
biar lebih banyak warna yang bisa kugariskan di langit kita nanti.


aku menyimpan cahaya,
memunguti rintik hujan.

untuk hari dimana aku bisa bebas habiskan masa di sisimu.

mengubah cahaya menjadi pelangi yang lebih dari tujuh warna.
mengubah rintik hujan, menjadi embun saat kau mulai lelah...


aku masih menatap langit...
sebab aku merasa,
entah dimana kau melakukan hal yang sama..

meski aku tak dapat menatap langsung ke dalam riak matamu..
setidaknya,
ya, setidaknya,
aku masih bisa melihat hal yang sama denganmu.
dan mengumpulkan semua hal yang bisa buatmu selalu tersenyum...

pink side,
--runn4sungkar--

Sabtu, 26 Februari 2011

What I've Got from "Valhalla vs. KZ Hospital" -- Godhand Teru


Tiba" terfikir tentang ka'bah dan bangunan megah yang dibuat agar kepopuleran ka'bah berakhir.

seperti yang kita tahu, ka'bah tampak begitu sederhana. Apalagi dibandingkan bangunan mewah yang dibuat raja Abrahah pada masa itu.

tapi, saya tiba-tiba terfikir sesuatu. Kenapa kepopuleran ka'bah masii jua tak bergeser?
padahal ada bangunan yang lebih mewah.

hal yang saya fikir adalah..ini b'arti memang sesuatu itu tak hanya dapat dilihat dari materi, kemegahan, kemewahan, & hal-hal semacam itu.
ka'bah memiliki makna yang dalam di hati manusia, karena itulah ia tak terganti.

klo kita tarik permisalan ini dalam lingkup sehari",
pribadi yang hangat, ramah, sederhana, ringan tangan, sholeh, baik, dan memberi perhatian dengan hati tentu saja memiliki bnyak nilai lebih. Dan tentu lebih terpilih. Meskipun, lawannya tampak begitu cantik, mewah, dan memikat. Namun, kalau semua hal itu tak berasal dari hati, maka tak jua dapat disentuh oleh hati. Dan pada akhir'a, malah cenderung ditinggalkan...
mungkin bukan dalam waktu singkat, tapi kalau ia tak jua brbah, kemungkinan itu kan tetap ada.


terinspirasi setelah membaca "godhand teru"

Jumat, 18 Februari 2011

Hanya Tak Bisa


bayangmu...
pelangi yang tak berwarna...

dirimu...
melodi yang tak dapat didengar telinga...

rupamu...
gambaran yang tak dapat dibayang imaji...

semua tentangmu...
adalah apa yang disebut cita...

biar lepas,
mewarnai dengan tinta tak kasat mata.
mendendang dengan irama tanpa suara.

merubah, tanpa memaksa...

Kamis, 17 Februari 2011

Karena IA Sayang Aku


kesel...
atau seharusnya malah bersyukur?

sekedar berfikir padahal.
cuma lintasan pikiran yang tanpa sengaja terfikir saat menulis sesuatu..
"semoga 'dia' baca"
hanya kalimat yang gga terkatakan secara langsung...

Tapi, Allah emang sangat baik sama aku.
aku tahu, gga cuma sekali.
semua tulisan yang aku harap seseorang baca, aku tahu pasti orang itu akan baca.
siapa saja. ga cuma satu orang. ga cuma satu kali.

di satu sisi aku seneng, Allah sayang sama aku.
aku yang gga bisa gampang ngomong secara langsung, Dia bantu dengan mengarahkan orang yang dimaksud baca catatan aku.
cuma sekedar perasaan sekilas...
yang sebenernya akku juga takut kalo dia baca...
tapi Allah jadiin dia baca...

aku seneng..
tapi aku malu,.
dan selalu,
akhirnya air mata ini ga kebendung...

T.T

Senin, 14 Februari 2011

Singkat Saja


mungkin tak secemerlang gemintang.

awan-awan kecil itu menari. ktanya untukmu.

aku diam.

menyaksikan bagaimana semesta menarikan hatimu.

aku duduk.

mengamati.

mataku tak lepas dari perayaan kecil itu.

sebab,aku selalu ingin tahu.

bagaimana mencuri senyum, dari bibirmu yang kian kaku.

*dalam detik menjelang fajar, seperti bayangmu*

I've never been perfect, but neither have you


sempurna...
ahh... rasanya masih terlalu jauh,.

tapi, memilih untuk menapaki jalan ini adalah memilih untuk menjadi sempurna.

tiba-tiba teringat tentang suatu hal,
hari itu liqo, ada tawaran jadi Mentor..
mau, mau banget.
katanya, "gelisah itu artinya kita mau maju..
kalo gelisah itu timbul, maka majulah.."

mau banget, tapi dengan keadaan saya yang sekarang terbesit pertanyaan : "apa pantas?"

"aku mauuu..... tapi maluuu...." ngutip lirik Gita Gutawa,
hahha...

selesai liqo, tapi keinginan itu masih menggema di hati. seperti menuntut..
lalu, saya bercerita lewat sms kepada seorang sahabat, yang cukup saya percaya kala itu.

jawabannya :
"hey, jadi murobbiah itu harus jadi panutan loh...
tapi...
aq sii ngedukung bgt kmu jd murobbiah...
knp?
1. mau ga mau kmu pasti bakal terus improve diri kmu.
2. murobbiah bukan brarti kmu harus bner2 baik.. tpi.. kmu bakal belajar jdi baik.. (8-10-10)"
(sms ini masih aku simpen sampe aku salin kesini.. :D)

dari sini aku belajar memahami...
bahwa, jalan ini adalah jalan yang kita pilih sendiri. tak hanya bagi mereka yang ingin menjadi murabbi(ah) atau mentor, tak hanya bagi para ustadz(ah), tapi bagi mereka semua yang memilih jalan hidup sebagai aktivis. kader dakwah pula katanya...

kita berada di jalan ini, bukan karena kita sudah sempurna. belum. tapi justru karena kita ingin jadi lebih baik...
karena itu kawan... karena itu sahabat... karena itu akhwat fiillah...
jangan merasa luka saat teguran dari murabbiah itu sampai kepada kita, jangan terluka saat sesama sahabat, sesama pejuang memberi kritik kepada kita. jangan terluka dan jangan menaruh dendam...

tapi, kawan...
sebagai yang memberi nasihat ada pula cara-caranya, kita tahu bagaimana cara yang baik. Aktivis juga manusia, tentu memiliki hati dan sensitifitas yang berbeda. belajar memahami satu sama lain...
jangan sampai niat baik kita bukannya sampai malah menyakiti..
jangan sampai sikap kita kepada sesama aktivis tidak lebih santun daripada sikap kita kepada sasaran dakwah...

kita memang belum sempurna, tapi manusia ada untuk saling mengakui eksistensi yang lainnya. untuk saling menyempurnakan satu sama lainnya...

Minggu, 13 Februari 2011

Sebuah Renungan


Sebuah renungan,,

Jadilah akhwat yg kuat dlm memegang amanah dakwah!!!

Janganlah bersedih & jangan takut karena Allah selalu bersama kita…^_^

So,,akhwat itu jangan cengeng donk…

harus selalu semangat..semangat..semangat karena Allah!!!

Jadi Akhwat jangan cengeng..
Dikasih amanah malah melarikan diri..
Diajak pengajian bilang ada ijin syar’i..
‘Afwan ane ada agenda syar’i.. Afwan lagi nguleg sambel trasi..
Disuruh ikut aksi, malah pergi naik taksi..
Sambil lambai-lambai, bilang dadaaah…yuk mari…..
Terus dakwah gimana? Diakhiri???

Jadi Akhwat jangan cengeng..
Sekilas gayanya sih haroki berlagak Izzis..
Tapi hati kok Seismic? Sungguh ironis…
Mendayu-dayu kaya’ film romantis..
Kesehariannya malah jadi narsis..
Jauh dari kamera jadi dikira ge eksis..
Hati-hati kalo ditolak, bikin dramatis..

Jadi Akhwat jangan cengeng…
Dikit-dikit SMS ikhwan dengan alasan dapet gratisan
Rencana awal cuma kasih info kajian
Lama-lama nanya kabar harian.. wah, investigasi beneran!
Bisa-bisa dikira pacaran!
Sampai kepikiran dijadikan pasangan…
Ga’ usah ngaco-ngaco gitu deh kawan!

Jadi Akhwat jangan cengeng…
Abis nonton film palestina semangat empat lima..
Eh pas disuruh jadi coach, pergi lenyap kemana??
Semangat jadi pendukung luar biasa..
Tapi nggak siap jadi yang pelakunya.. yang diartikan sama dengan nelangsa..
Yah…bikin kecewa…

Jadi Akhwat jangan cengeng..
Ngumpet-ngumpet berduaan..
Eh, awas lho yang ketiga setan…
Trus, dikit-dikit aleman minta dibeliin jajan..
Emang sih nggak pegangan tangan..
Cuma pandang-pandangan tapi bermesraan..
Wah, kaya’ film india aja gan!
Kalo ketemu temen pengajian atau ustadzah?
Mau taruh di mana tuh muka yang kemerah-merahan?
Oh malunya sama temen pengajian n ustadzah?
Sama Allah? Buang aja ke lautan..
Yang penting mah bisa sayang-sayangan…
Na’udzubillah tenan…

Jadi Akhwat jangan cengeng..
Sedekah dikira buang duit. .
Katanya sih biar ngirit, tapi kok shopping tiap menit??
Langsung sengit kalo dibilang pelit…
Mendingan buat dzikir komat-kamit…
Malah keluar kata-kata nyelekit…
Aduh…bikin hati sodaranya sakit…

Jadi Akhwat jangan cengeng…
Semangat dakwah ternyata bukan untuk amanah..
Tapi buat berburu ikhwan yang wah gitu dah ..
Pujaan dapet, terus walimah..
Dakwah pun say goodbye dadaaah..
Dakwah yang dulu benar-benar ditinggalkah?
Dakwah kawin lari.. karena kebelet nikah..
Duh duh… amanah..amanah…
Dakwah.. dakwah..
Kalah sama ikhwan yang wah..

Jadi Akhwat jangan cengeng..
Buka facebook liatin foto ikhwan..
Dicari yang jenggotan..
Kalo udah dapet trus telpon-telponan..
Tebar pesona akhwat padahal tampang pas-pasan..
“Assalammu’alaykum akhi, salam ukhuwah.. udah kerja? Suka bakwan?”
Disambut baik sama akhi, mulai berpikir untuk dikasih bakwan ..
Ikhwannya meng-iya-kan..
Mau-mau aja dibeliin bakwan..
Asik, ngirit uang kost dan uang makan…
Langsung deh siapin acara buat walimahan!
Prinsipnya yang dulu dikemanakan???

Jadi Akhwat jangan cengeng…
Ilmu cuma sedikit ajah..
Udah mengatai Ustadzah..
Nyadar diri woi lu tuh cuma kelas bawah..
Baca qur’an tajwid masih salah-salah..
Lho kok udah berani nuduh ustadzah..
Semoga tuh cepet-cepet dikasih hidayah…

Jadi Akhwat jangan cengeng…
Status facebook tiap menit beda..
Isinya tentang curahan hatinya..
Nunjukkin diri kalau lagi sengsara..
Minta komen buat dikuatin biar ga’ nambah nelangsa..
Duh duh.. status kok bikin putus asa..
Dikemanakan materi yang dikasih ustadzah baru saja?

Jadi Akhwat jangan cengeng..
Ngeliat akhwat-akhwat yang lain deket banget sama ikhwan, jadi pengen ikutan..
Hidup jadi suram seperti di padang gersang yang penuh godaan..
Mau ikutan tapi udah tau kayak gitu nggak boleh.. tau dari pengajian..
Kepala cenat-cenut pusing beneran…
Oh kasihan.. Mendingan jerawatan…

Jadi Akhwat jangan cengeng..
Ngeliat pendakwah akhlaknya kayak artis metropolitan..
Makin bingung nyari teladan..
Teladannya bukan lagi idaman..
Hidup jadi kelam tak berbintang bahkan diguyur hujan..
Mau jadi putih nggak kuat untuk bertahan..
Ah biarlah kutumpahkan semua dengan caci makian..
Akhirnya aku ikut-ikutan jadi artis metropolitan..
Teladan pun sekarang ini susah ditemukan..

Jadi Akhwat jangan cengeng..
Diajakain pengajian n kajian islami alasannya segunung…
Kalo disuruh shopping tancap gas langsung…
Hatipun tetap cerah walaupun mendung
Maklum banyak ikhwan sliweran yang bikin berdetak cepat nih jantung..
Kalo pas tilawah malah terkatung-katung…
Duh.. bingung…bingung…

Jadi Akhwat jangan cengeng..
Bangga disebut akhwat.. hati jadi wah..
Tapi jarang banget yang namanya tilawah..
Yang ada sering gosip ngomongin sesamalah…
Wah… wah… ghibah… ghibah…
Eh, malah timbul fitnah…
Segera ber-istighfar lah…

Jadi Akhwat jangan cengeng..
Dulunya di dakwah banyak amanah..
Sekarang katanya berhenti sejenak untuk menyiapkan langkah..
Tapi entah kenapa berdiamnya jadi hilang arah..
Akhinya timbul perasaan sudah pernah berdakwah..
Merasa lebih senior dan lebih mengerti tentang dakwah..
Anak baru dipandang dengan mata sebelah..
Akhirnya diam dalam singgasana kenangan dakwah..
Dari situ bilang.. Dadaaahhh.. Saya dulu lebih berat dalam dakwah..
Lanjutin perjuangan saya yah…

Jadi Akhwat jangan cengeng…
Nggak punya duit pengajian males datang..
Nggak ada motor yaa…misi pengajian dibuang…
Ustadzah ikhlas, hati malah senang…
Temen pengajian juga nggak ada satupun yang mau datang..
Jenguk temen yg sakit malah pada pergi malang melintang…
Oh…kasiyan… Mau ngapain sekarang???

Oh noo…

Jadi Akhwat jangan cengeng…
Jadi Akhwat jangan cengeng…
Jadi Akhwat jangan cengeng…
Jadi Akhwat jangan cengeng…
Jadi Akhwat jangan cengeng…

Ukhti… banyak sekali sebenarnya masalah Akhwat..
Dimanapun pergerakannya.. .

Ukhti.. Di saat engkau tak mengambil bagian dari dakwah ini..
Maka akan makin banyak Akhwat lain yang selalu menangis di saat mereka mengendarai motor.. Ia berani menangis karena wajahnya tertutup helm… Ia menangis karena tak kuat menahan beban amanah dakwah..

Ukhti.. Di saat engkau kecewa oleh orang yang dulunya engkau percaya.. Akhwat-akhwat lain sebenarnya lebih kecewa dari mu.. mereka menahan dua kekecewaan.. kecewa karena orang yang mereka percaya.. dan kecewa karena tidak diperhatikan lagi olehmu.. tapi mereka tetap bertahan.. menahan dua kekecewaan.. . karena mereka sadar.. kekecewaan adalah hal yang manusiawi.. tapi dakwah harus selalu terukir dalam hati..

Ukhti.. disaat engkau menjauh dari amanah.. dengan berbagai alasan.. sebenarnya, banyak akhwat di luar sana yang alasannya lebih kuat dan masuk akal berkali-kali lipat dari mu.. tapi mereka sadar akan tujuan hidup.. mereka memang punya alasan.. tapi mereka tidak beralasan dalam jalan dakwah.. untuk Allah.. demi Allah.. mereka.. di saat lelah yang sangat.. masih menyempatkan diri untuk bangun dari tidurnya untuk tahajjud.. bukan untuk meminta sesuatu.. tapi mereka menangis.. curhat ke Allah.. berharap Allah meringankan amanah mereka.. mengisi perut mereka yang sering kosong karena uang habis untuk membiayai dakwah…

Ukhti.. Sungguh.. dakwah ini jalan yang berat.. jalan yang terjal.. Rasul berdakwah hingga giginya patah.. dilempari batu.. dilempari kotoran.. diteror.. ancaman pembunuhan.. … dakwah ini berat ukhti.. dakwah ini bukan sebatas teori.. tapi pengalaman dan pengamalan.. . tak ada kata-kata ‘Jadilah..!’ maka hal itu akan terjadi.. yang ada ‘jadilah!’ lalu kau bergerak untuk menjadikannya. . maka hal itu akan terjadi.. itulah dakwah… ilmu yang kau jadikan ia menjadi…

Ukhti.. jika saudaramu selalu menangis tiap hari..
Bolehkah mereka meminta sedikit bantuanmu..? meminjam bahumu..? berkumpul dan berjuang bersama-sama. ..?
Agar mereka dapat menyimpan beberapa butir tangisnya.. untuk berterima kasih padamu..
Juga untuk tangis haru saat mereka bermunajat kepada Allah dalam sepertiga malamnya..
“Yaa Allah.. Terimakasih sudah memberi saudara seperjuangan kepadaku.. demi tegaknya Perintah dan laranganMu.. . Kuatkanlah ikatan kami…”

“Yaa Allah, Engkau mengetahui bahwa hati-hati ini telah berhimpun dalam cinta kepada-Mu, bertemu dalam taat kepada-Mu, bersatu dalam da’wah kepada-Mu, berpadu dalam membela syariat-Mu.”

“Yaa Allah, kokohkanlah ikatannya, kekalkanlah cintanya, tunjukillah jalan-jalannya. Penuhilah hati-hati ini dengan cahaya-Mu yang tidak pernah pudar.”

“Lapangkanlah dada-dada kami dengan limpahan keimanan kepada-Mu dan keindahan bertawakal kepada-Mu. Hidupkanlah hati kami dengan ma’rifat kepada-Mu. Matikanlah kami dalam keadaan syahid di jalan-Mu.”

“Sesungguhnya Engkaulah Sebaik-baik Pelindung dan Sebaik-baik Penolong. Yaa Allah, kabulkanlah. Yaa Allah, dan sampaikanlah salam sejahtera kepada junjungan kami, Muhammad SAW, kepada para keluarganya, dan kepada para sahabatnya, limpahkanlah keselamatan untuk mereka.”

Aamiin….

Copas dari sebuah artikel motivasi:

Akhwat dengan Dakwah abal-abalnya… Lihat aja kerjaan mereka rapat sampe pulang larut malam, berjuang demi dakwah tapi menelantarkan Iffah (harga diri) mereka.

Akhwat yang Genit itu… Tuh lihat saja si fulana berteriak tentang dakwah, menggunakan hijab ketika sedang syuro dengan ikhwan, tapi dibelakang masih suka aja ngirim sms tausyiah ke ikhwan… cie ile..maksudnya sih nasehat… nasehat apa nasehat tuh Ukh…

Akhwat genit itu… Yang satu ini lebih parah lagi, saking begitu perduli sama palestina… Nonton nasyid Palestina sampai jingkrak jingkrakan nggak karuan… nggak moshing aja sekalian ukh! biar manteb.. biar METAAAL sekaliaaan! CADAAAAAAS!

Akhwat genit itu… Wedew… lihat aja tuh akhwat yang jilbabnya panjang buangetttt.. tapi kenapa ya..? kalau habis nonton nasyid terus

pada lari histeris, ngantri sama munsyid yang udah jadi thagut… minta tanda tanganlah! Minta foto barenglah!… payah dagh!

Akhwat dengan Dakwah abal-abalnya… Nggak kalah parahnya sama yang lain, retorika dakwahnya sih bagus, eh… pas nikah kerjaannya khawatir melulu, ngak mau sabar nemenin perjuangan suaminya… Akhirnya futurlah si suami yang dulu waktu di kampus asooooy berat semangat dakwahnya. Sekarang udah sibuk NYARI DUIT lantaran ‘TANGGUNG JAWAB’ keluarga…nuntuuuuut terus!

Akhwat dengan Dakwah abal-abalnya… Kalau umur 20 tahunan akhwat-akhwat ini memang pada jual mahal kalau ada ikhwan yang khitbah, ntar pas umur 25 tahun pada cari yang ideal… ntar kalau ngak dapat-dapat sampai umur 30.. SIAPA AJA DAH! nah tahu rasa lu…sok ideal sih!

Akhwat genit itu… Tuh lihat aja si fulana, kalau ketemu ikhwan yang pendek kecil dan tidak menarik itu pasti JAGA PANDANGAN, busyet dagh pas ketemu ikhwan tinggi putih dan lagi nyelesain S2 itu… bukan cuma mata yang jelalatan tapi hatinya luntur sama thagut perasaan…payah dagh…

Akhwat genit itu… Cie ile… peduli banget ukh sama ikhwan… eh ngapain berlagak minta pendapat sama ikhwan tentang diri ukhti, minta pendapat apa cuma ingin diperhatiin aza sama ikhwan… hayo ngaku…ngaku…ngaku…?

Akhwat genit itu… Percaya nggak… si fulana itu depan ikhwan doang sok alim, di kos-kosan sih tetap aja telpon – telponan sama oknum tertentu… ku tunggu kau di batas waktu katanya… hehehe.. gubraks.!

‘afwan bukan maksud tuk menyindir,,sekedar mengingatkan saja! ^.^

(Walau hasil copas,,mudah2an bermanfaat!!! ;-D

copas dari sini sama sini

Seruni (1)


menyanyikan seruni..
masih sama, dendang sayup-sayup yang hilang di penghujung malam..

seruni menari..
menarikan asa biar masih bercahaya..

lalu terdiam,
sejenak...
sejenak saja biar tak lama dalam penantian..

Tapak-Tapak


hanya tapak-tapak mentari yang perlahan memudar..
hanya tapak-tapak senja yang perlahan menghilang..
berganti malam..

Sehari Sebelum Semester 2


sedikit curhatan sebelum balik lagi ke kampus tercinta yang asri nian.
kampus hijau katanya.
ntahlaa...

saya memang ingin UI, tapi iiah ingin saja. eh, dapetnya disini...
iia tak apa, syukuri saja. setiap tempat ada keunggulannya khan?
^^

Semester dua, besok udah dimulai.
Semester baru, mata kuliah baru...
mestinya lebih semangat.
sebenernya saya biasa aja. biasa banget,.
deg-degan malah...

ada olahraga,
ahh...saya suka senam. tapi takut olahraga.
yasudah, semoga dengan adanya matakuliah ini sakit saya bisa sembuh,.
:D

ada sosiologi, ada PKn, ada pelajaran IPS lain...
setidaknya kalo gga salah gga ada sejarah, yah...setidaknya.
saya gga terlalu suka IPS, yah...meskipun nilai IPA saya juga bukan "wah"..

ada bahasa Inggris.
yah...setidaknya ada yang saya suka..

Allah...
biar gimanapun juga semester ini, mesti lebih rajin.
mungkin saya akan belajar bawa buku kemana-mana...
hehhe...
:D
nilai kemarin kecil, ya gga masalah (usaha tenang,. :p) yang penting semester ini saya gga boleh males lagi...

bismillah,.

regards,

--runn4sungkar--

As Expected ... (again)


sama...
kata yang cowok : "semua cewek sama aja!"
kata yang cewek : "semua cowok sama aja!"

oke..
then, I feel this...

As expected..
entah untuk yang keberapa kali,.

bukannya sok jual mahal, boleh donk ngadain tes dikit-dikit.. hohho...
halah.. ciprut-ciprut, pretpret bilang mau setia, baru juga pdkt berapa lama ngerasa gga bakal diterima, then, give up...
"cari pacar baruuuu...." *nyanyi dengan merdunya*

halah...
w bukan org yg perfect, bukan cewek sempurna... jauuuuuhhhhh.... I know that. but, just same as you guys, who wanted to be the couple of someone perfect, me too...

gampang aja, type w gga panjang" amat qo...
setia, of course...
hohho... I do not believe in word : "w setia, I love you forever and ever"
so sorry, w bukan cewek yg kemakan kata itu, eneg sii iya. hahha... buktiin aja, baru juga pdkt seminggu-dua minggu trus nyerah... ke laut aja.
baru juga pacaran dikit langsung ngambek. langsung nuntut ini-itu. minta ini-itu. sorry, w mah w tendang aja kali..
yo, guys...
ini tuu baru ikatan rapuh, rapuh parah malah..
WTF, lu mau bilang ini "ikatan suci" and blah.blah.
buat w kaga ada istilahnya "love at first sight" ama "hubungan tanpa hukum",.
kaga bisa dituntut kalo sakit...
salah lu! salah w kalo w yg lakuin...
hahha...

oke, w sinis...
emang. kaga pake.
bodo amat lu mo bilang,"bokap-nyokap w pdkt bentar, pacaran, awet mpe skrg noh"
gidaahh...
itu bo-nyok lu, tapi bukan bo-nyok anak w...
hahha..

kaga pake, sehari dua hari kenal, nembak, bett...jadi dah...
kaga pake...

okelaa, andai nii w jadian, pertanyaannya: "mank ada yang mau ama w?"
kalo syarat w dia ikhlas sii hayu aja...
1. pdkt unlimited, mpe w mau...
2. pacaran kaga pake manja over...
3. anggap aja kaya sahabat,.

4. kaga pake pegang, peluk, cium, apadahh....

5. intinya saling lebih kenal masing-masing aja, cuma status.


err...
than, faktanya...

apa masih ada cowok kaya gitu jaman sekarang?

#anotherside

--runn4sungkar--

Seperti Langit Jakarta


apa iia...
sebuah rasa, sebuah cerita...

sejujurnya aku hampa..
namun, di sisi lain aku juga ingin merasa,.
agar bait-bait kataku terasa sedikit lebih bermakna,.

aku tak merindukannya,
bukan karena takut akan sakit sebab rindu itu,.
bukan itu.

aku tak merindukannya,
dan menjaga agar tetap tak merindukannya..
sebab aku masih menyayanginya,
dan berusaha untuk mencintai angin malam yang menjelma menjadi pagi,
suatu hari nanti..

mungkin malam ini langit kelam..
sebab biru gelap sekalipun tetap tak mewakili.
merah malah..
ini jakarta boy, kota yang tercemar polusi.
katanya.
aku belum memeriksa..

tapi biarlah,
di manapun itu,
langit pagi tetap selalu cantik, awan tetap putih,
asal tak mendung..

seperti ia yang entah kapan tiba..
aku hanya tak ingin memberinya rasa yang ter-polusi..
seperti langit jakarta...

#girlside

--runn4sungkar--

biasa, mahasiswa baru.. :D


sudah 13 februari...
besok Valentine, katanya...
tapi, aku gga mau n'bahas hal itu sekarang..
udaa banyak tulisan yang n'bahas itu sebelumnya...

then, aku mau bahas apa?

iiah.. maklum laa...
mahasiswa baru nii ceritanya...

baru kelar UAS, baru mau masuk Semester 2 perkuliahan..
baru ngerasain apa yang namanya "IP" alias "indeks prestasi", yang pastilaa beda banget ama buku ijo yang ada gambar garudanya dan dibilang "rapor"...

IP, huruf'a lebih pendek dari rapor... beda tiga huruf.
tapi kok kerasa lebih iia?
atau temen sekolah aku dulu yang emang kelewat nyantai ngadepin nilai, hm?

habis pengumuman nilai, iseng liat" status orang" di fesbuk, (ups, sebut merek.. :D)
lebih sering nemu status dengan nada:
"nilai kecil gga berarti bego"
"IP gga nentuin sukses ato gga nya orang.."
"kita kuliah buat nyari ilmu, bukan nilai"
yeah, dan quote" semacamnya lah... yang pastinya udaa kita tau sendiri.

yang jadi pertanyaan adalah : "quote ini, status ini, muncul sebagai reaksi pertahanan diri kah? sebuah pembelaan diri kah?"

oke, aku bukan men-judge seseorang dari statusnya nii, bukan itu. bukan pula menyombongkan diri. sebenarnya IP-ku bisa jadi di bawah yang buat status..

tapi buat aku bukan itu yang penting. okelaa nilai kita kecil, IP kita kecil. okelaa gga berarti kita males.. (kalo aku, aku akuin emang aku lagi males semester kemarin.. :p), okelaa gga berarti kita dodol.. tapi, kalo menurut aku, kalo semua alasan kita bilang... "aku gga gitu qo.." then, kenapa bisa dapet segitu? kalo faktor penghambatnya nol, kenapa bisa gga maksimal..
"dosennya aja yang pelit nilai"
"emang pelajarannya yang susah"
hahha... kita mahasiswa boi...
tahu laa, apa yang salah di diri kita, then, fix it...

okelaa, pembelaan diri itu gga salah...
tapi hati" juga, nanti malah gga bisa nerima kesalahan..
^^

yap...
we are fighting dreamers..

best regards.

--runn4sungkar--

Terdepan ... Bayang-Bayang (2)


pertanyaan sederhana yang kerap ditanyakan dulu. lupalah saya itu SD atau SMP.
sederhana saja : "Mending jadi yang terbaik di antara yang buruk, atau yang terburuk di antara yang baik?"

pertama, terburuk di antara yang baik.
tentang hal ini udah dibahas di sini

kedua, terbaik di antara yang buruk.
setelah mempelajari banyak hal di tempat pertama, maka hijrahlah.
hijrah ke tempat yang baru. memang tak sebaik yang lama. tempat dimana kita menjadi yang terbaik di sana. bukan untuk keren-kerenan, tapi untuk sebuah perubahan. perubahan ke arah yang lebih baik.
dakwah katanya.
perbaikan umat.
memperbaiki satu demi satu hal di tempat itu. membangun masyarakat.
hingga pada akhirnya tercipta tempat yang baik.
dan mungkin kita bisa menjadi "yang terbaik di antara yang terbaik"...
Insya Allah..

iiah..., ini menurut pandangan saya, terserah anda bagaimana..


regards.

--runn4sungkar--