Halaman

Minggu, 01 Mei 2011

Harap Satu Masa

ada masa dimana kau menantang langit dengan mata terbuka dan senyum terkembang. pada saat yang sama ada bulir kaca tak terlihat yg mengalir jatuh. semua orang melihatmu tertawa. tak ada apa-apa. meski mungkin kau tampak tak biasa. tapi, mereka tak kan pernah tau. sebab, kau ta pernah mengungkapkan sesuatu dengan cara yang sama. cara yang benar menurut mereka. sebab kau memiliki bahasamu sendiri untuk mengatakan suka, duka, dan luka.

tapi, akan datang suatu masa. dimana kau bertemu seseorang yang mampu melihat rapuhmu saat mereka kira kau kuat. yang melihat kau mampu saat yang lain ragu. yang melihat airmatamu saat kau tertawa lepas bersama yang lainnya, dan melihat bahagiamu saat kau terdiam sendiri.
akan datang seseorang yang dapat melihat melewati tabir yang kau buat berlapis. yang mampu mengerti maksud hatimu meski telah kau pilin, kau hilangkan, dan kau tambahkan beberapa bagiannya. yang mampu mendengar apa yang sengaja tak kau katakan. yang mampu mengerti melewati segala penyangkalan dan penguatan yang kau katakan dengan begitu berbelit. akan ada seseorang yang mampu melihat matamu dan binra semua rasa, meski kau tengah terpejam.

harapan itu seperti tali. yang menghubungkanmu dengan nanti. kau hanya perlu memegangnya erat. sangat erat. agar tak sampai lepas.
harapan itu mentari. akan banyak keindahan yang dapat kau nikmati. menguapkan airmatamu.
harapan itu angin gunung yang berhembus mesra. yang menyelimutimu dalam gundahmu. meniupkan segala bimbangmu. memberikan ketenangan.
harapan itu cahaya kunang-kunang dalam malam sepi. yang dapat berikan kenyamanan meski kau belum menangkapnya. pijar-pijar kecil yang nampak rapuh, namun cukup untuk buatmu jadi kuat dan terbangkan dukamu.
harapan itu energi. yang bisa buatmu lupa bahwa kau telah lelah. membuatmu mampu mencapai apa yang disebut "menembus batas".
harapan itu, adalah sesuatu yang kau miliki, saat kau tak memiliki apapun lagi. harapan itu milikmu. yang tak kan dapat tercuri atau diambil paksa.

maka, sampai seseorang itu tiba. kau hanya perlu memegang harapan itu. kau hanya perlu tetap menjadi kuat. kau hanya perlu tersenyum. sampai seseorang itu tiba, maka bersabarlah. saat ia tiba, kau akan dapat berkesah, meski tanpa kata-kata. Ia, yang kan mengajarimu untuk jadi lebih kuat dari saat ini. maka, sampai saat itu tiba, ya, sampai saat itu tiba. kau hanya perlu untuk bersabar dan memegang harapan itu kuat-kuat.

0 penjejak:

Posting Komentar

Hey Kamu!
ya, kamu yang baru saja membaca posting ini. Gimana?
Isi komentar di bawah ya..
^^//